Selama
berabad-abad, dunia medis terus mengalami perkembangan cara menjaga
kesehatan masyarakat. Perubahan itu semakin cepat beberapa tahun
terakhir berkat penemuan-penemuan baru.
Terkadang, dokter tak mendapat informasi kesehatan dengan segera bila mereka
tak aktif mengikuti perkembangan jaman. Akibatnya, beberapa rekomendasi
kesehatan kini jadi kuno seperti 7 hal di bawah ini.
1. Selesai makan langsung sikat gigi
Dulu kita disarankan segera sikat gigi setelah makan untuk
menyingkirkan penyebab plak. Nah, sekarang ada perubahan aturan yakni:
berkumur setelah makan, lalu tunggu setidaknya 30 menit bila ingin
menggosok gigi.
Langsung menyikag gigi setelah makan dapat
membahayakan gigi karena ada kandungan asam dari makanan dan minuman.
Tindakan itu bisa menggerus lapisan enamel dan dentin gigi.
"Seperti menggosok panci dengan deterjen, menyikat gigi langsung setelah
makan bisa membawa kandungan asam yang menyebabkan kerusakan," ujar
Steven Ghareeb, DDS, juru bicara Academy of General Dentistry.
2. Ingus hijau berarti bakteri
Sebelumnya ingus berwarna hijau dipercaya karena infeksi bakteri,
sehingga pasien harus segera diberi antibiotik. Namun, sains telah
menunjukkan hal itu tidakselalu benar. Lendir berwarna adalah normal
sebagai proses penyembuhan.
Untuk melawan infeksi, sel darah
putih melepaskan enzim yang membunuh penyakit. Beberapa enzim memiliki
warna kehijauan. Jadi tidak semua ingus hijau otomatis karena bakteri.
Pemberian antibiotik mungkin perlu diperhatikan. Terlalu sering
menggunakan antibiotik untuk influenza malah bisa menyebabkan
resistensi.
3. Hidrogen Peroksida dan Alkohol mensterilkan luka
Hidrogen Peroksida (H2O2) dan Alkohol memang penghancur bakteri, sayang
tak bisa membedakan bakteri baik dan jahat. Penggunaan yang berlebihan
justru memperlambat proses penyembuhan luka.
Dunia medis kini
lebih menganjurkan untuk mencuci luka dengan sabun lembut dan selama 3 -
5 menit, kemudian oles salep antibiotik tipis-tipis untuk mencegah
infeksi. Dalam Journal of Family Practice, pemakaian perban amat
diperlukan agar luka tetap bersih dan lembab. Mencopot perban dan
membiarkan luka terpapar udara bisa menimulkan koreng dan bekas luka
yang susah sembuh.
4. Demam langsung minum obat
Lazimnya
dokter menganjurkan agar segera minum obat penurun panas bila demam
terjadi. Apalagi pada anak kecil yang rentan oleh kejang-kejang.
Dunia medis modern menganjurkan untuk minum obat hanya saat demam
sangat tinggi. Bila hanya demam ringan, biarkan tubuh yang berperang
sehingga lebih kuat dan cepat sembuh. Secara umum, kalau demam belum di
atas 38 C masih kategori demam ringan.
5. Batasi asupan telur untuk melindungi jantung
Sejak 1970-an, ahli jantung memperingatkan masyarakat bahwa kuning
telur mengandung kolesterol tinggi yang dapat menyumbat arteri dan
memicu penyakit jantung.
Dunia medis modern berkata lain.
Menurut American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi kuning telur
pada orang sehat tidak meningkatkan resiko penyakit jantung. Penelitian
lain juga menunjukkan, bahkan orang dengan kolesterol tinggi tetap aman
makan sebutir telur sehari.
Kolesterol di dalam telur berefek
sangat kecil dalam aliran darah. Dengan kandungan kolesterol 164
miligram, telur masih jauh di bawah batas yang ditentukan American Heart
Association - dianjurkan tak lebih dari 300mg kolesterol sehari (200mg
bagi penderita penyakit jantung). Kuning telur sarat dengan nutrisi
penting, termasuk kolin pelindung otak hingga antioksidan yang
meningkatkan kesehatan mata.
6. Makan porsi kecil untuk diet
Sebelumnya, orang yang berdiet dianjurkan makan dalam porsi kecil dan
lebih sering lima sampai enam kali sehari. Kini, para ilmuwan dari
Universitas Purdue melakukan pengujian. Ternyata, mereka yang diberi
porsi makanan lebih sedikit walau enam kali sehari merasa lebih cepat
lapar, berbanding dengan yang diberi porsi banyak dan makan tiga kali
sehari.
"Porsi kecil tidak memberi rasa kenyang," papar Heather
Leidy, PhD, asisten profesor nutrisi dan fisiologi olahraga di
University of Missouri, yang terlibat dalam penelitian di atas.
7. Duduk harus tegak
Sampai saat ini kita masih dianjurkan untuk duduk tegak agar mencegah berbagai masalah penyakit punggung.
Nyatanya, pose tubuh yang lebih santai merupakan strategi terbaik. Hal
ini berdasar pada hasil pemindaian MRI oleh para peneliti Kanada di
University of Alberta, bahwa orang yang duduk berbaring nyaris 135
derajat justru membebaskan tulang dari tekanan.
"Seiring waktu,
tekanan berlebih dapat menyebabkan cakram tulang belakang Anda
membengkak dan menyebabkan cedera, seperti yang dikenal dengan herniated
disk," kata Evan Johnson, DPT, direktur terapi fisik di Pusat Spine di
New York.
Jadi dianjurkan saat Anda duduk, posisikan kepala
sejajar dengan bahu dan pinggul agar tubuh bisa sedikit membentuk kurva
ke arah depan, dan silahkan bersandar ke belakang. Sesuaikan kursi agar
dapat menyokong punggung dengan sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar